Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Berhenti Pakai Batu Bara, Indonesia Belajar dari Jerman?

Berhenti Pakai Batu Bara, Indonesia Belajar dari Jerman?

by Didimax Team

Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sedang melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi sekaligus Wakil Kanser Jerman, Robert Habeck, pada hari Minggu 29 Mei 2022 berlokasi di Hannover Congress Centrum. Pertemuan tersebut dilakukan sebelum menghadiri undangan dari Opening Ceremony Hannover Messe 2022.

Untuk kedua negara tersebut, 2022 merupakan tahun yang sangat istimewa, sebab hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman sudah memasuki usia ke-70 tahun. Ditambah lagi dengan adanya kehormatan sebagai presidensi G20 dan G7 yang anggotanya merupakan sejumlah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di seluruh dunia.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah siap untuk melaksanakan kolaborasi dengan Jerman guna mensinergikan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia dan juga Presidensi G7 Jerman. Selain itu, ada juga penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan internasional, serta investasi kedua negara bidang ekonomi.

Dalam perbincangan tersebut, kedua Menteri telah sepakat untuk bekerja sama dalam mendorong transisi energi beserta langkah climate mitigation sebagai langkah penurunan emisi global perusahaan iklim, serta energy transition melalui penggunaan teknologi energi solar dan hidrogen.

‘’Indonesia ikut mendorong supaya Jerman bisa menjadikan Indonesia sebagai basis dari produksi teknologi Photovoltaic (PV) dan dapat bertukar pengalaman dalam memprase out penggunaan batu bara serta penggunaan teknologi berbasis energi hidrogen,’’ demikianlah yang disampaikan oleh Menko Airlangga Hartarto.

 

Fokus pada Pengembangan Infrastruktur Berbasis Teknologi

Kedua negara juga telah sepakat guna mendorong pengembangan infrastruktur teknologi digital yang sedang melanda distrupsi rantai pasokan. Hal tersebut dikarenakan kondisi perekonomian dunia yang tengah tidak menentu sebab pandemi Covid-19 hingga perang yang terjadi di Ukraina.

Salah satu dari area kerja sama yang bakal didorong guna dikembangkan berhubungan dengan pendidikan vokasi dengan memanfaatkan Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 yang sudah diluncurkan di Indonesia pada tahun 2021 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, kedua negara pun saling bertukar informasi tentang penanganan maupun strategi Pandemi virus corona pada masing – masing negara.

Menteri Habeck juga telah menyampaikan kekagumannya atas kesuksesan Indonesia dalam menurunkan atau mengendalikan kasus Covid-19 dengan menerapkan strategi sebagai terobosan dan juga langkah pendorongan pergerakan perekonomian tanah air.

Menko Airlangga pun juga turut hadir di Hannover untuk memenuhi undangan dari pihak penyelenggara Deutsche Messe AG pada acara pembukaan Opening Ceremony Pameran Industri Hannover Messe tahun 2022.

Sementara itu, Indonesia merupakan Partner Country pada Hannover 2021 yang sudah diadakan secara full digital pada bulan April lalu dikarenakan pandemi Covid-19. Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 sebagai bentuk kepercayaan dari pihak penyelenggara.

Hannover Messe 2022

Acara Pembukaan Hannover Messe 2022 sudah dihadiri langsung oleh Olaf Scholz selaku Kanselir Jerman, serta Antonio Costa Perdana Menteri Portugal selaku Partner Country Hannover Messe 2022.

Pada hari berikutnya pada tanggal 30 Mei 2022, acara kembali dilanjutkan dengan cara penyerahan Handover Ceremony dari Partner Country Hannover Messe 2022, Portugal ke Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe tahun 2023 mendatang.

‘’Sayang sangat senang Indonesia bisa melakukan persiapan dengan sangat matang serta ikut serta sebagai Partner Country Hannover Messe 2021 Digital Edition pada tahun lalu walaupun masih dalam situasi pandemi Covid-19’’ jelas Airlangga.

Selanjutnya Menko Airlangga pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jerman atas dukungannya kepada Indonesia yang bakal kembali menjadi Official Partner Country Hannover Messe pada tahun 2023 mendatang secara langsung.

Pada 2021 data perdagangan antar kedua negara mencatat adanya peningkatan menjadi 6 miliar US dolar dari sebelumnya 5,5 miliar US dolar tahun 2022 lalu. Sementara pada bidang investasi, nilai investasi Jerman pun tercatat sebesar 182,3 juta US dolar pada tahun 2020, meningkat dari tahun 2020 yang mencapai nominal 143,6 juta US dollar.

Dalam acara tersebut, Menko Airlangga didampingi langsung oleh Menteri Perindustrian yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Arif Havas Oegroseno selaku Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Edi Prio Pambudi selaku Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, dan masih banyak lagi yang lainnya.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama