Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Indeks Dolar Melemah Diiringi Kabar Melemah Rupiah Terbaru

Indeks Dolar Melemah Diiringi Kabar Melemah Rupiah Terbaru

by Didimax Team

Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS pada Selasa 20 Desember. Pada penutupan perdagangan, spot berada di posisi Rp15.603 per dolar AS, turun 0,04% dari kemarin di Rp15.597 per dolar AS. Imbal hasil obligasi korporasi dan pemerintah turun. 

Penyebab turunnya ini karena ekspektasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan memperketat kebijakan moneter yang akomodatif. Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga hanya 25 basis poin menjadi 5,5 persen pada Kamis pekan ini.

Besaran kenaikan tarif itu kurang dari 50 basis poin selama tiga bulan berturut-turut hingga November lalu. Bunga deposito bank mulai mengalami kenaikan yang akan mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah menurut pendapat kepala investasi Aset Manajemen Indonesia.

BI dapat mengekang kenaikan suku bunga ketika inflasi melambat. Rupiah mencapai titik terendah dalam dua tahun di Rp15.743 per dolar pada 29 November. Melemahlah Rupiah terhadap ringgit Malaysia, rupee India dan dolar Hong Kong sekarang ini. 

 

Rupiah Perlahan-lahan Mendekati Penurunan Karena Ketakutan Akan Resesi 2023

Mata uang Asia lainnya cenderung menguat terhadap greenback. Di sisi lain, indeks dolar yang melacak nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah hingga 104,20 pada sore hari kemarin nilai dolar berada di 104,72.

Rupiah melemah terhadap dolar AS pada Selasa sore di tengah kekhawatiran resesi global tahun depan. Ditutup dengan 6 poin, atau 0,04 persen, pada $15.603 dari harga sebelumnya $15.597 dolar AS datar terhadap mata uang lainnya minggu ini. 

Pada waktu bersamaan, hasil Treasury AS dalam 10 tahun menaik. Beberapa pejabat dari Federal Reserve (The Fed) membuat komentar keras minggu lalu, mengumumkan kenaikan suku bunga lagi tahun depan. Investor juga sekarang khawatir tentang kemungkinan resesi pada tahun 2023.

Terutama karena inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga. Fokus pasar terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus mendominasi dua pekan perdagangan terakhir tahun 2022 tanpa ada petunjuk lain.

Selain itu, volume perdagangan juga diperkirakan akan tertahan oleh serangkaian hari libur pasar. Di pagi hari sudah dibuka lebih tinggi pada 15.586 per dolar. Pada siang harinya diperdagangkan antara 15.575 per dolar dan 15.640.

Sementara itu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia naik menjadi $15.608 pada hari Selasa, dibandingkan dengan $15.621 pada hari sebelumnya. Penghitungan uang rupiah pada Kamis 16 Juli 2020 di Jakarta. 

Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah akan tetap terkendali. Penghitungan uang rupiah pada Kamis 16 Juli 2020 di Jakarta sejalan dengan nilai fundamentalnya.

Gejolak Rupiah Terus Bergerak Maju

Nilai tukar terhadap dolar AS diperkirakan akan tetap stabil pada hari Selasa. Pergerakan nilai tukar bertahan di tengah pasar global yang kurang menguntungkan. Pada Selasa 21 Desember 2022, terdepresiasi 10 poin atau 0,06 persen menjadi diperdagangkan di level 15.607.

Kondisi pasar dunia tetap tidak menguntungkan. Ketakutan akan resesi ekonomi di AS tahun depan menyebabkan aksi jual tiba-tiba di pasar ekuitas, komoditas, dan obligasi global. Yield Treasury AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin menjadi 3,58 persen. 

Hal yang sama terjadi di Eropa, di mana imbal hasil obligasi 10 tahun naik lagi sebesar 5 poin menjadi 2,2 persen. Bahkan ada lebih banyak penjualan di pasar obligasi negara berkembang.

Di tengah suasana global yang negatif, harga minyak dunia naik 1 persen menjadi US$79,8 per barel untuk minyak mentah Brent dan 1,2 persen untuk minyak mentah WTI menjadi US$75,2 per barel. Kenaikan harga minyak dipicu oleh optimisme investor terhadap pelonggaran kebijakan blokade China.

Pemangkasan didasarkan pada pengetatan moneter dalam bentuk tarif yang akan berlanjut pada awal tahun depan, serta kebijakan fiskal untuk memenuhi target defisit pembiayaan publik kurang dari 3 persen produk domestik bruto (PDB). pada tahun 2023. 

Baru-baru ini, topik uang Rupiah digital menjadi perbincangan hangat. Hal itu setelah Bank Indonesia (BI) merilis Buku Putih Desain Uang Rupiah Digital pada Rapat Tahunan BI pada 30 November lalu. Apakah penerbitan rupiah digital akan menggantikan uang fisik? 

Bank Indonesia mengeluarkan 3 macam bentuk uang sebagai alat pembayaran yang sah, yaitu uang fisik dalam bentuk mata uang, uang berbasis akun dan uang digital. Dalam keterangan yang dirilis melalui akun Instagram Bank Indonesia, dikeluarkan 3 jenis uang berbeda.

Sebagai bukti pembayaran yang sah, ketiganya memiliki fungsi yang sama, yaitu dapat digunakan sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Saat menggunakan uang digital, Bank Indonesia memfasilitasi penggunaan transaksi di seluruh dunia Metaverse.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama