Harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikannya mencapai 3 persen dari presentase awal. Ini tentu menjadi angka peningkatan yang cukup besar. Walaupun memang, kenaikan tersebut pada akhirnya sudah berakhir.
Jika ditotal secara keseluruhan, ada penurunan hingga 7 persen. Ada banyak hal yang menyebabkan penurunan di angka tersebut terjadi. Salah satu penyebabnya berhubungan dengan kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga.
Dalam beberapa waktu ke depan, akan ada pembaruan terkait kenaikan suku bunga tersebut. Dengan adanya pembaruan ini, sangat mungkin ada perubahan yang menekan kebutuhan dari minyak tersebut.
Terlebih lagi situasi ekonomi terbaru yang terjadi di hari ini bisa dikatakan tidak stabil. Ada juga masalah berupa perlambatan ekonomi global. Perlambatan yang terjadi sendiri berada pada titik cukup mengkhawatirkan.
Ini sangat jauh dari prediksi awal di mana perlambatannya tidak sampai separah ini. Dengan adanya situasi tersebut, harga minyak mentah sendiri pada akhirnya rebound. Dengan adanya proses rebound, angka yang keluar cukup menarik.
Harga minyak mentah sekarang berada di angka 70,96 dollar AS. Angka tersebut sebenarnya sudah cukup membaik. Itu karena sebelumnya minyak mentah sempat mencapai level sangat rendah di 68,54 dollar AS per barel.
Harga minyak sendiri sekarang memang sedang berjuang untuk traksi. Hal tersebut menjadi situasi yang sangat tidak pasti. Terlebih lagi ada ketidakpastian ekonomi yang hingga hari ini belum bisa diselesaikan seluruhnya.
Wall Street Membukukan Pemulihan
Ada keputusan menarik yang diambil oleh wall street. Mereka memutuskan untuk membukukan pemulihan. Kejadian itu sendiri bukan suatu hal yang dilakukan tanpa penyebab.
Pemulihannya terjadi tidak lama setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data terkait perekrutan yang terjadi di negara tersebut. Ada angka yang sangat menarik pada data perekrutan yang terjadi.
Pada data tersebut, angka perekrutannya mencapai 235 ribu pekerjaan. Ini terjadi pada bulan April lalu dan bisa dilihat langkah pada data yang ditunjukkan oleh NFP atau Nonfarm Payrolls. NFP sendiri memang rutin mengeluarkan laporan semacam ini.
Greenback sendiri sekarang berada pada situasi yang cukup aneh. Jika dilihat secara keseluruhan, harga greenback tersebut berada pada kondisi lemah. Ini sebenarnya aneh mengingat adanya lonjakan imbal hasil obligasi treasury AS.
Normalnya, keberadaan imbal hail tersebut bisa membuat greenback mengalami penguatan. Tetapi setelah melihat pada kondisi pasar, lonjakan pada imbal hasil tersebut justru berefek sebaliknya.
Perlu diketahui, ini juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap minyak WTI. Sebelumnya banyak pihak memprediksi kalau harga minyak tersebut akan hancur dengan kondisi yang ada. Tetapi akhirnya, harga minyak tersebut sukses mendapat perlindungan.
Harga Minyak Mentah Mengalami Situasi Anjlok
Harga minyak mentah sendiri memang anjlok jika dihitung secara keseluruhan. Ini terjadi setelah laporan dari NBS atau National Bureau of Statistics dirilis. Pada laporan tersebut, ada data yang sangat menarik dikeluarkan oleh pihak China.
di dalamnya diinformasikan kalau aktivitas manufaktur di bulan April terus mengalami pelemahan dari waktu ke waktu. Ini akhirnya dikonfirmasi oleh laporan lain. Laporan lain tersebut dirilis oleh Caizin PMI.
Sebelumnya kebanyakan pihak menganggap kalau penurunan ini tidak akan lama. Namun semuanya berubah ketika OPEC+ atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengeluarkan kebijakan terbaru.
Pada kebijakan tersebut, OPEC+ memutuskan untuk mengurangi produksi minyak mentah. Pengurangan produksinya sendiri mencapai 1 jota barel per hari di mana hal ini ditujukan supaya harga minyak tertopang dan kembali stabil.
Tetapi jika dilihat pada efeknya, penurunan tetap terjadi dan belum memperlihatkan tanda-tanda akan membaik. Belum lagi situasi terbaru memang membuat masyarakat tidak bisa melakukan hal yang diinginkan.
Ada juga informasi yang dikutip oleh Routers terkait hal ini. Pada informasi tersebut, dikatakan kalau minyak mentah sedang melakukan upaya untuk membalikkan penurunan harga yang sedang terjadi baru-baru ini.
Penurunan itu sendiri disebabkan oleh dua hal utama yaitu peningkatan pada suku bunga yang tidak bisa dihindari dan adanya kekhawatiran terhadap resesi di sektor perbankan. Oleh karena itu, masih belum diketahui kapan situasi ekonomi akan membaik.
Penting untuk diingat kalau harga minyak mentah belum memperlihatkan tanda-tanda membaik. Menarik untuk ditunggu kapan situasi tersebut pada akhirnya akan membaik.