Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Pergerakan Nilai Tukar Dolar ke Rupiah Terupdate

Pergerakan Nilai Tukar Dolar ke Rupiah Terupdate

by Didimax Team

Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS menyusul rilis data inflasi AS. Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Profit Forexindo, mengatakan dalam risetnya, mata uang ini bisa terkoreksi antara 15.640 hingga 15.710 per dolar.

Menurut dia, pasar memperkirakan penurunan ekonomi global pada dua kuartal pertama 2023. Namun ada sisi positif dari kondisi ini, karena resesi diperkirakan akan lebih ringan di semua tingkatan. Ekonomi dibandingkan dengan resesi sebelumnya dalam sejarah.

Salah satu penyebabnya adalah produksi industri yang masih kuat dan konsumsi domestik yang stabil, ujarnya dalam suatu survei harian yang dikutip Rabu 14 Desember 2022. Perekonomian negara maju mengalami penurunan produksi industri.

Sedangkan keadaan negara berkembang Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan turun sebesar 3,6 persen pada 2023.

 

Pergerakan Rupiah yang Harus Anda Ketahui

Meskipun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sebesar 5,72 persen per tahun pada triwulan III tahun 2022, output ekonomi nasional Indonesia diprediksi akan menurun di masa mendatang. Keadaan ini adalah hasil dari resesi global yang akan datang.

Rupiah menguat sekitar 0,41 persen atau 64,50 poin mengakhiri perdagangan hari ini di Rp15.592,50. Indeks AS naik 0,03 persen atau 0,04 poin sebelum tutup rupiah sudah besar. Pada penutupan, rupiah menguat 0,21 persen atau 33,50 poin menjadi Rp15.623,50 per AS.

Indeks AS naik 0,10 persen atau 0,11 poin menjadi 104,09 poin 12:56 WIB Rupiah menguat Rp15.626 Rupiah menguat 0,19 persen atau 30,50 poin menjadi Rp15.626,50 per AS pada pukul 12,56 WIB. Indeks AS naik 0,09 persen, atau 0,10 poin, menjadi 104,08. 

09:05 WIB Rupiah dibuka menguat Rp15.555. Dibuka menguat 0,65 persen atau 101,50 poin pada awal perdagangan di Rp 15.555 per dolar AS. Indeks Dolar AS juga naik 0,05 persen atau 0,05 poin menjadi 104,03.

Nilai tukar ke dolar melemah menjadi 15.626 pada hari Kamis 15 Desember di pasar spot berkurang 0,22% atau Rp 15.593 dibandingkan Rabu. Sementara itu, rata-rata pergerakan Bank Indonesia (BI) melemah 0,12% menjadi 15.630 rupiah (Rs 15.619) dari hari Rabu.

Nasabah yang ingin menukar mata uang dapat mengikuti referensi penukaran dolar di Bank Mandir. Melalui situs resmi Bank Mandiri, nasabah bisa mendapatkan berbagai kurs dolar seperti kalkulator TT, kurs khusus, dan nota.

Berikut kurs antara Dollar dan Rupee di Bank Mandir pada hari Jumat tanggal 16 Desember 2022 telah diupdate pukul 10.45 WIB. Harga spesial untuk dolar rupiah Bid rate-nya adalah Rp 15.620 per dolar AS, harga jualnya Rp 15.640 per dolar AS, Kurs TT Counter harga belinya Rp 15.425. 

Kurs Dolar ke Rupiah di Lansir Oleh Bank Mandiri

Kurs pada kurs TT, kurs khusus dan kurs uang kertas berbeda. Nilai tukar TT Counter Rupees Dollar adalah nilai tukar yang berlaku pada saat nasabah melakukan penyetoran atau transfer melalui counter bank terdekat.

Kemudian kurs dolar-rupee khusus adalah kurs yang berlaku saat nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal yang sesuai lebih besar dari 25.000 USD. Pankki Mandiri mengimbau nasabah untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.

Kurs diterapkan ketika nasabah menyetor atau mentransfer dana langsung melalui cabang bank. Nilai tukar rupiah melemah pada hari Kamis 15 Desember. Sentimen terbesar pergerakan adalah pasca pertemuan Federal Reserve yang menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin (bps).

Ekonom Bank Mandir Reny Eka Putri mengatakan rupee melemah terhadap dolar AS setelah The Fed menaikkan suku bunga menjadi 4,5 persen. Sementara itu, data perdagangan dalam negeri masih seperti yang diharapkan yaitu. pencetakan surplus perdagangan. 

Perkembangan positif terus berlanjut, yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor sementara impor turun secara bersamaan. Berharap bisa terus menaikkan suku bunga agar tetap tinggi. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga kemungkinan akan naik di atas 5%.

Di Asia, data yang dirilis pada Kamis menunjukkan ekonomi China kehilangan lebih banyak pekerjaan pada November. Produksi pabrik melambat dan penjualan eceran terus turun. Ibrahim mengatakan pasar saat ini sedang melihat keputusan suku bunga oleh Bank of England.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama