Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan US Dolar Kembali Melemah Setelah Data Inflasi Yang Reda

US Dolar Kembali Melemah Setelah Data Inflasi Yang Reda

by Didimax Team

Dolar jatuh ke tingkat terendah nyaris 9 bulan terhadap euro pada hari kamis, sehabis informasi menampilkan inflasi AS mereda. Hal ini mendesak taruhan kalau Federal Reserve hendak kurang kasar dengan peningkatan suku bunga ke depan.

Pergerakan ini lebih rendah dalam dolar terjalin sebab yen Jepang melonjak, menggapai tingkat paling tinggi lebih dari 6 bulan terhadap greenback. Kemudian di tengah laporan kalau bank of japan itu bisa saja mengambil langkah lebih lanjut buat menanggulangi dampak samping dari pelonggaran moneter.

 

Data Indeks Dollar Mengalami Penurunan Berlanjut

Informasi AS menampilkan indeks harga konsumen (CPI) turun 0, 1% bulan selanjutnya, menandai penyUSutan awal dalam informasi semenjak mei 2020, ketika ekonomi terombang ambing akibat gelombang awal peradangan covid-19.

Tekanan harga tersebut mulai mereda sebab siklUS pengetatan kebijakan moneter tercepat bank sentral AS semenjak 1980-an kurangi permintaan, serta hambatan dalam rantai pasokan mereda.

3 bulan angka inflasi inti yang relatif lebih ringan itu mulai membentuk tren sehingga bisa memacu Fed buat memperlambat laju pengetatan lebih lanjut pada 1 februari. 

Ha tersebut dikatakan kata sal guatieri, ekonom senior di bmo capital markets. Pembentuk kebijakan Fed melaporkan lega kalau tekanan harga mereda. Bahkan membuka jalur untuk perlambatan peningkatan suku bunga. 

Namun mengisyaratkan tingkatan sasaran bank sentral masih cenderung naik di atas 5% serta bertahan di situ buat sebagian waktu walaupun taruhan pasar kebalikannya. Menyusul laporan CPI, US dolar anjlok sebanyak 1% terhadap euro, terlemah dibanding mata uang bersama semenjak tanggal 21 april.

Euro sudah didukung oleh pesan hawkish dari para pejabat bank sentral Eropa, dengan 4 pada hari rabu menyerukan peningkatan tarif bonUS. Adapun ekspektasi kami merupakan buat peningkatan suku bunga 125 basis poin lagi dari ecb serta bertahan di situ hingga 2024. 

Hal itu di katakan Chris Turner, sebagai kepala pasar global di Inggris di London. Pemikiran inti buat kebijakan Fed vs kebijakan ecb tersebut merupakan untuk dolar euro yang akan lebih kokoh selama setahun.

Dolar turun 0, 83 percent vs euro pada $1, 0845 pada sekitar jam 3 sore est( 20: 00 gmt) serta turun 0, 56% terhadap lbs pada $1, 22195. Indeks dolar AS turun 0,815 persen pada 102,20, tingkat terendah semenjak 6 juni. 

Greenback mulai merosot sebanyak 2,7% terhadap yen, menggapai terendah 6-1/ 2-bulan terhadap mata uang Jepang. Yen itu didorong oleh laporan yomiuri kalau bank of japan( boj) hendak meninjau dampak samping pelonggaran moneter pada pertemuan kebijakan pekan depan. 

Bahkan bisa jadi mengambil langkah bonUS buat mengoreksi distorsi pada kurva imbal hasil. Kabar itupun menjajaki pergantian kejutan boj pada bulan desember buat kontrol kurva imbal hasil obligasi (YCC). 

Walaupun langkah tersebut sudah akan kandas buat menanggulangi distorsi yang diakibatkan di pasar obligasi oleh pembelian obligasi besar-besaran oleh bank sentral.

Dengan laporan bahwasanya BOJ hendak meninjau pengaturan kebijakan moneter yang longgar pada pertemuan mendatang, spekulasi sudah tumbuh kalau perpindahan ycc yang lain hendak terjalin pada kuartal ini. 

Hal ini dikatakan mazen issa, pakar strategi Fx Senior di TD Securities. Bahkan itu mungkin hendak terjalin pada pertemuan boj bulan januari, serta bila tidak, pada bulan maret. Kemudian juga kami mengharapkan 122 kuartal ini serta mungkin dalam waktu pendek katanya tentang pendamping mata uang dolar-yen.

Mengamati Lebih Banyak Petunjuk dari Inflasi AS Supaya Nantinya Bisa Mengonfirmasi Bias Bearish

USd/ chf itu mengambil tawaran beli sehingga mengkonsolidasikan adanya pelemahan hari sebelumnya apalagi bila para pembeli tidak mempunyai momentum peningkatan.

Keraguan dari para pengambil kebijakan The Fed itu dalam menunjang seruan poros, walaupun menunjang peningkatan suku bunga yang lebih lelet, tentu merangsang pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Mengamati lebih banyak petunjuk dari inflasi AS supaya bisa mengonfirmasi agar nantinya bearish. USd/ chf melanjutkan peningkatan mingguan di dekat 0,9285, walaupun lebih dahulu terjun ke tingkat terendah 10-bulan.

Sebab para orang yang dagang menunggu lebih banyak petunjuk buat mengkonfirmasi bias dovish dari Federal reserve (The Fed). Mungkin bagi yang sudah menahan para penjual swiss franc (chf) dapat jadi merupakan beberapa pembicaraan terkini seputar ikatan as-Tiongkok serta kalender ekonomi yang hening.

Baru-baru ini, presiden Federal reserve bank atlanta raphael bostic mengatakan ia merasa aman bergerak pada 25 basis poin bila dengan para pemimpin bisnis tidak berubah-ubah dengan perlambatan inflasi. 

Bostic The Fed lebih dahulu dapat melaporkan bahwa adil dalam berkata kalau The Fed bersedia buat overshoot. Walaupun begitu, para pengambil kebijakan dapat menahan diri buat tidak menunjang pembicaraan bahwa nantinya The Fed hendak menghentikan peningkatan suku bunga pada tahun 2023.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama